Kamis, 22 September 2011

Istilah Dalam Akting


Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan seni peran filmis ( akting filmis) antara lain adalah sebagai berikut:
  • Pelaku adalah orang yang melakukan atau menjalankan perbuatan, perilaku, tidak tanduk peran lengkap dengan segala perwatakannya. Pelaku pada dasarnya mengandung kesamaan arti dengan Pemain.
  • Pemain adalah orang yang memainkan atau melakukan acting baik untuk seni film atau seni teater.
  • Peran adalah sosok atau tokoh imajiner dalam lakon atau cerita.
  • Pemeran adalah orang yang memainkan atau menjalan kan kehidupan sosok tokoh dalam cerita film atau teater.
  • Pemeranan adalah perilaku dan perbuatan mengaktingkan tokoh cerita film.
  • Hayat artinya hidup atau rasa sadar.
  • Penghayatan artinya upaya menghidupkan keadaan dan suasana dengan merasakan sedalam dalamnya.
Pegertian penghayatan
Penghayatan peran filmis adalah upaya menghidupkan peran (karakter) filmis dengan jalan mengekspresikan perilaku, perbuatan akting sepenuh hati (sungguh sungguh) selaras dengan tuntutan adegan yang tersurat pada skenario sehingga mampu menimbulkan kesan pada penonton bahwa pemeranan tersebut benar benar nyata adanya.

Tujuan penghayatan
Tujuan upaya penghayatan peran adalah agar pemain sebagai pelaku akting memiliki rasa percaya diri dan rasa sanggup serta siap menjalankan permainan akting pemeranan dalam kegiatan shooting pembuatan film.

Kategori Pemain Film

Kategori Pemain Film Ditinjau dari kualifikasi dan beban tugasnya pemain film terbagi kepada beberapa bagian yaitu:
  1. Aktor (actor) dan aktris (actress) adalah seniman seniwati (artist) profesional yang benar benar memiliki pengetahuan dan menguasai seni akting. Dan biasanya kegiatan kerjanya adalah main film atau teater, artinya mata pencahariannya mengandalkan keahlian dan kemampuan seni aktingnya.
  2. Pemain non aktor adalah pemain yang belum tentu mampu atau menguasai seluk beluk seni akting. Pemain demikian dipergunakan oleh sutradara yang hanya mengandalkan filling saja dengan mempertimbangkan tela’ah dan hal hal tertentu. Misalnya bila dalam skenario film memerlukan peran supir, sutradara bisa saja langsung memakai supir taksi yang sebenarnya untuk peran tersebut dsb.
  3. Bintang adalah pemain yang sudah mempunyai nama tersohor (terkenal) dalam masyarakat. Mungkin saja seorang bintang sudah berkualifikasi aktor atau artis, namun tidak mustahil pula tidak tergolong sebagai aktor atau aktris, hanya karena namanya sudah terkenal atau menjadi idola khallayak ramai. Sebagai contoh penyanyi atau pemain bulu tangkis yang sudah terkenal, ditarik main film oleh produser dan dijadikan bintang hanya untuk kiat komersil semata.
  4. Pemain bit adalah pemain yang hanya memerankan permainan kecil sebagai kelengkapan suatu adegan dan biasanya muncul sekilas lintas saja dalam adegan, sebagai misalnya peran pelayan atau petugas penerima tamu hotel dsb.
  5. Pemain ekstra adalah pemain yang tidak melakukan peranan penting tetap diperlukan dalam adegan. Kehadirannya dalam adegan seolah olah sebagai unsur set hidup disekitar pemain inti (utama) untuk menghidupkan suasana adegan. Sebagai misal dalam adegan pesta, pasar dan sebagainya banyak memerlukan pemain ekstra. Para pemain demikian oleh kalangan umum biasanya disebut Figuran sebutan ini pada dasarnya tidak terlalu salah karena mereka adalah figur figur tak bernama yang melintas atau lalu lalang dalam adegan.
  6. Stand-in adalah pelaku yang aktingnya tidak dipertunjukkan kepada penonton, ia Cuma hadir atau muncul dalam medan shooting dengan tugas menggantikan pemain-berperanan Cuma sementara saja ketika penyesuaian teknis kamera dan tata cahaya terhadap akting dan bloking yang tidak dilakukan langsung oleh pemain peran. Pemain peran Cuma menyaksikan dan memperhatikan semua gerakan dan lintasnya agar ia dapat meniru atau mengikuti bloking dan lintas gerak akting secara shooting operasional dilaksanakan.
  7. Stunt-in, stunter adalah pemain pengganti yang bermake-up dan berkostum persis seperti pemain peran bertugas melakukan akting yang berbahaya yang tidak mungkin dilakukan oleh pemain peran karena dapat mencelakakan, disebabkan tidak memiliki keahlian khusus untuk perbuatan atau tindakan itu, misalnya akting terjatuh dari kuda yang sedang berlari kencang, meloncat dari tebing dsb.

Ditinjau dari alur lakon/ceritera, pemain diklasifikasikan sbb:
  1. Pemain utama (leading man/leading lady) yaitu pemain yang memainkan atau manjalankan peran pokok yang menjadi pusat perlakonan.
  2. Pemain pendukung (supporting player) adalah pemain yang memainkan peran bukan pokok yang erat kaitannya dengan peran pokok.
  3. Pemain figuran (figurant, pemain pelengkap) yaitu pemain yang memainkan peran tambahan yang longgar kaitannya dengan peran pokok lainnya hanya melengkapi bumbu adegan saja.

Cinematografi

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari
bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapatmenyampaikan ide (dapat mengemban cerita).

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkansinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan padasinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).
Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produksinematografi.

Contoh Format Skenario

Di bawah ini contoh sebuah format skenario serial Menggapai Bintang karya Elizabeth Lutter.

1. INT. HOTEL BERBINTANG: R. PESTA. MALAM.
EVA, VITA, STEVEN, NICOLAS, MARINE, ORANG TUA MARINE, MC, FIGURAN.

Hiruk pikuk sebuah pesta yang sangat meriah.Ini adalah pesta ulang tahun MARINE, seorang aktris sinetron pendatang baru. MARINE seorang gadis manis yang mencintai STEVEN, seorang aktor yang sudah top. Saat ini MARINE gelisah, karena STEVEN yang dinantinya belum kunjung tiba. Namun beberapa saat kemudian, tampak STEVEN memasuki ruangan bersama seorang temannya bernama NICOLAS. MARINE langsung berlari menyambut STEVEN.

MARINE
(Bersikap manja) Steven sayang... kok telat sih... aku nggak sabar nih nungguin kamu...

STEVEN
(Cool saja) Sorry. Selamat ulang tahun ya.

*WAKTU BERLALU....

Pesta berlangsung meriah, dan kini saat dansa tiba. STEVEN yang terpesona pada keluguan EVA, mengajak EVA berdansa. EVA menolak, tapi dipaksa VITA, teman EVA yang mengajak ke pesta ini. EVA akhirnya mau asal VITA juga berdansa. Lalu NICOLAS, teman STEVEN, mengajak VITA berdansa. Mereka berempat akhirnya berjalan ke tengah ruang untuk berdansa. EVA terlihat sangat kikuk menggerakkan langkahnya. Saat lagu slow terdengar, mereka merapatkan tubuhnya. MARINE yang kehilangan STEVEN mencari-cari STEVEN, dan ia melihat STEVEN asyik menikmati alunan musik sambil berdansa bersama EVA. MARINE mendekati mereka dengan penuh emosi marah.

MARINE
Steven.

EVA merenggangkan tubuh dari STEVEN. MARINE menarik dan melepaskan pegangan STEVEN pada EVA.

MARINE
(Marah) Heh, kamu sudah kuterima masuk tanpa undangan, sekarang malah mau merebut pacar orang!! (Mendorong Eva)

(STEVEN bereaksi dan melindungi EVA.)

STEVEN
Marine, kamu jangan kasar begitu. Kalau yang kamu maksud pacarmu adalah aku, kamu salah! Aku selama ini tidak pemah menganggapmu melebihi seorang teman.

MARINE
Steven, teganya kamu bicara begin! padaku? Kamu sudah mempermalukan aku!

STEVEN
Kamu yang mempermalukan dirimu sendiri.
MARINE malu karena pertengkaran mereka dilihat dan didengar banyak orang, maka ia semakin marah, dan kembali hendak menyerang EVA. STEVEN melindungi dan segera membawa EVA lari keluar. VITA dan NICOLAS mengikuti mereka. MARINE meneriaki STEVEN, lalu menyuruh SATPAM mengejarSTEVEN.. CUT TO

Jenis Kamera Movie

Perkembangan teknologi kamera movie (sebutan untuk kamera gambar gerak) sangatlah pesat. Sejak ditemukan pada paruh kedua abad 19 hingga kini telah berkembang berbagai tipe kamera movie dari berbagai produsen. Penggolongan berdasarkan merek dan tipe sangatlah banyak dan rumit. Penggolongan biasanya didasarkan pada system kerja danformat media penyimpan.

Berdasarkan sistem kerja kamera movie terbagi menjadi dua yakni kamera mekanik dankamera elektronik. Kamera elektronik sendiri dibagi menjadi kamera elektronik analog dankamera elektronik digital.

Kamera mekanik adalah kamera yang tidak melibatkan rangkaian elektronik. Kamera bekerja dengan tenaga manusia, atau tenaga pegas. Di akhir generasi kamera mekanik sudah menggunakan batery sebagai penggerak rangkaian mekanik. Kamera mekanik menggunakan pita selluloid (film positif) sebagai media penyimpan gambar.
Kamera elektronik analog (kemudian disebut kamere analog) adalah kamera yang sistem kerjanya menggunakan rangkaian elektronik. Cahaya yang masuk ke ruang lensa ditangkap oleh kepingan CCD (charge couple device ), sejenis chip elektronik peka cahaya, berfungsi mengubah cahaya menjadi arus listrik dengan kekuatan yang berbeda-beda sehingga merepresentasikan tiga warna dasar yakni red, green, dan blue (RGB). Dengan rangkaian elektronik pula arus listrik yang mereprentasikan RGB ini diubah menjadi muatan maknet. Muatan magnet inilah yang kemudian disimpan pada pita magnetik atau pita video (video tape). Sejak inilah dipopulerkan istilah video untuk menyebut unsur visual yang dihasilkan secara elektronik.

Kamera elektronik digital (kemudian disebut kamere digital) mirip dengan kamera elektronik analog. Bedanya pada proses penyimpanan. Cahaya yang telah diubah menjadi arus listrik diubah lagi menjadi data digital (data biner). Pada kamera analog intensitas warna dan suara ditentukan oleh kuat lemah muatan magnetik, sedang pada kamera digital intensitas warna maupun suara ditentukan oleh data biner hasil olahan perangkat keras dan perangkat lunak.

Perbedaan kamera digital dengan kamera analog juga terlihat pada kestabilan data video pada proses reproduksi. Muatan magnet (data analog) pada pita magnetik akan terus berkurang sesuai dengan frekuensi reproduksi. Hal ini tidak terjadi pada data digital. Berapa kalipun data digital dikopi tak akan mengalami pengurangan kualitas. Kita bisa menganalogikan proses reproduksi data digital dengan pengkopian file di disket.

Editor Film

1) Tahap persiapan
Pada tahap persiapan seorang editor film dapat bekerjasama dengan kamerawan dalam melakukan analisis skenario mengenai konstruksi dramatiknya, dan bekerja sama dengan sutradara untuk mendapatkan penyesuaian penafsiran mengenai editingnya.

2) Tahap pengerjaan
- Melakukan pemisahan shot yang terpakai (OK) dengan yang tidak (NG) dengan catatan shooting report atau penjelasan langsung sutradara.
- Melakukan editing pendahuluan untuk mendapatkan penyesuaian atas konsep dasar editing yang diinginkan bersama danmemberikan gagasan-gagasan perekaman dalam hubungannya dengan editing.

3) Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan suara kesan (efek suara).

4) Mendampingi juru suara dalam melakukan rekaman kembali untuk memenuhi kebutuhan serta memberikan gagasan-gagasan perekaman dalam hubungannya dengan editing.

5) Mendapatkan persetujuan sutradara atas hasil akhir editing.

6) Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara yang diserahkan kepadanya untuk editing.

Hak Editor Film

1) Mengajukan usul kepada sutradara untuk mengubah urutan penuturan gambar dari yang tercantum dalam skenario guna mendapatkan konstruksi dramatik yang lebih baik.

2) Mengajukan usul kepada sutradara untuk memenuhi bahan materi gambar ataupun suara yang kurang.

3) Mengajukan koreksi kepada sutradara atas konsep pengadaan unsur suara untuk dasar kepentingan editing film.

4) Didengar pendapatnya atas perubahan editing pada kopi edar (release copy).

Metode Teknik Editing Film

Secara umum, proses editing film dibedakan menjadi dua metode, yakni Continuity Cutting dan Dynamic Cutting.
1 Continuity Cutting
Metode ini merupakan metode editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang mempunyai kesinambungan.

2 Dynamic Cutting
Metode editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.

Teknik Editing Film
Teknik editing film dikategorikan menjadi empat jenis, yakni pararel editing, cross cutting, contras editing, dan montase trope.
1 Pararel Editing
Yakni kalau ada dua adegan yang mempunyai persamaan waktu, harus dirangkaikan silih berganti.

2 Cross Cutting
Yakni beberapa adegan yang disilang atau penyilangan dua adegan dalam waktu tidak bersamaan.

3 Contras Editing
Yakni susunan gambar yang memperlihatkan kontradiksi dua adegan atau lebih.

4 Montase Trope
Yakni sistem editing yang mempergunakan simbol atau lambang-lambang yang menimbulkan pemikiran pada penonton.